Sunday, March 30, 2014

PENTUAN KADAR ASPIRIN DENGAN METODE ALKALIMETRI

Hari/Tanggal Praktikum   : Rabu/20 Maret 2013
Tempat Praktikum            : Lab. Kimia Jurusan Analis Kesehatan


A.    LATAR BELAKANG
Aspirin merupakan suatu asam karboksilat. Aspirin atau asam asetil salisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat dari keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung.
Aspirin pertama kali digunakan dalam pengobatan oleh Dresser pada tahun 1899. Aspirin pertama kali dibuat olah kalbe pada tahun 1874 dengan mengubah asam salisilat dengan anhidrid asam asetat. Asam hidrogen pada gugus hidroksil dari asm salisilat telah diganti dengan gugus acid yang juga dapat dilakukan dengan menggunakan asetil klorida dengan asam salisilat pada keton.
Aspirin merupakan senyawa ester  fenil yang tersubstitusi. Sebagaimana bentuk ester aromatik pada umunya. Aspirin mempunyai gugus rawan yang sangat peka, dengan kata lain, aspirin relatif tidak stabil terhadap pengaruh hidrolisis dan proses pemindahan hasil yang lain, profil laju pH nya terkesan sebagai reaksi hidrolisis terhatifis asam spesifik dan basa spesifik. Diperlukan pengetahuan lebih mendasar terhadap pemantauan kadar aspirin guna mempermudah pemantauan kadar obat dalam darah. Hal ini dilakukan terutama pada pasien yang mengkonsumsi aspirin dalam jangka waktu panjang, untuk meminimalisir efek samping obat.

B.     TUJUAN

1.      Mahasiswa dapat membuat larutan baku Asam oksalat 0,1 N yang diperlukan dalam titrasi
2.      Mahasiswa dapat melakukan pembakuan NaOH dengan larutan Asam oksalat.
3.      Mahasiswa dapat melakukan penetapan kadar aspirin dengan menggunakan metode alkalimetri.



C.     PRINSIP
Prinsip penetuan kadadr aspirin dapat dilakukan dengan metode titrasi  asam-basa. Metode titrasi yang di gunakan adalah penetapan kadar dengan cara alkalimetri. Alkalimetri merupakan titrasi menggunakan larutan standar basa yang digunakan untuk menentukan asam. Untuk mengetahui konsentrasi aspirin dilakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Gugus asetil dalam reaksi netralisasi ini lebih sukar lepas daripada gugus karbonil sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :




Titrasi dilakukan dengan menggunakan indikator fenolftalein dengan trayek pH 8,3 – 10. Titik akhir titrasi ditandai saat terjadi perubahan warna yang konstan dari tidak berwarna menjadi merah muda (fuchsian). Jika NaOH yang ditambahkan berlebih, maka akan terjadi reaksi sebagai berikut :





D.    CARA KERJA
1.      Alat
a)      Gelas beaker                          g)    Erlenmeyer
b)      Pipet volume                         h)    Buret, klem dan statif
c)      Pipit tetes                              i)     Spatula
d)     Bola hisap                             j)     Batang pengaduk
e)      Labu takar                             k)    Neraca analitik
f)       Kompor listrik

2.      Bahan
a)      Larutan baku NaOH 0,1 N
b)      Larutan Asam oksalat 0,1 N
c)      Indikator fenolftalin (pp) 0,1%
d)     Etanol 95%
e)      Aquadest

f)       Sampet tablet aspirin